Advertisement
Lbntimes, Batam--Keselamatan dalam berkendara dan berlalu lintas menjadi fokus utama bagi para pemangku kepentingan di Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai bagian dari upaya ini, PT Jasa Raharja Cabang Kepulauan Riau telah menginisiasi rapat Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di ruang rapat Kantor PT Jasa Raharja Cabang Kepulauan Riau, Kota Batam, Rabu, 21 Februari 2024,
Rapat ini dihadiri oleh berbagai instansi yang memiliki peran dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat Kepri dalam berkendara dan menggunakan transportasi umum, termasuk Ditlantas Polda Provinsi Kepri, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga Kota Batam, Jasa Raharja Cabang Kepri, dan instansi lainnya.
Dalam rapat tersebut, disepakati beberapa program-program dan langkah-langkah strategis untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan. Data dari Jasa Raharja Cabang Kepri mencatat bahwa hingga bulan Januari 2024, jumlah santunan yang diserahkan kepada korban kecelakaan lalu lintas mencapai Rp. 1,297 miliar, turun 4,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, hal ini tetap menjadi perhatian bagi seluruh stakeholder terkait.
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kepri, Wanda P. Asmoro, menjelaskan bahwa inisiatif ini dilaksanakan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 1 tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) di wilayah kerja Provinsi Kepri.
"Rapat Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Provinsi Kepri ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan koordinasi dan kerjasama antarinstansi demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dalam berkendara dan berlalu lintas di wilayah Kepri," ujarnya.
Jasa Raharja terus berkomitmen untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan fokus pada socio-engineering. Beberapa action plan yang terus dilakukan bersama Kepolisian dan mitra terkait, antara lain melalui optimalisasi Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL), diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran tingkat SD, SMP, dan SMA, serta pengajar yang peduli terhadap keselamatan.()